Bismillahirrahmaanirrahim..
Allahumma yassir wala tu'assir...:)

Anak-anak dibuang..~.....anak itu dibuang lagi.....biru......dunia menatap kematian anak yg masih suci....hasil dari azzaani wazzaaniah ini..~...

Dilihat pada satu sudut...yg mana mereka ini memuaskan nafsu mereka...hanya untk sementara...sedang diri lalai dari mengingatiNya...dan kalimat ini sering diungkap...dan terus terungkap....masa berganti.....siang pergi.....malam terus menyepi....masa ini....masa kedepannya....kalimah ini tidak ada tempoh penghujungnya...tiada masa pemutus artinya....sifatnya hingga hari penentuan kita...FirmanNya :

'Dan janganlah kamu mendekati zina, (zina) itu sungguh! suatu perbuatan keji dan suatu jalan yang buruk. Dan janganlah kamu membunuh orang yg diharamkan Allah untk (membunuhnya), kecuali dengan alasan yg benar......." 17:32-33

Bunuh dengan alasan yg benar itu yg dibenarkan syariat : qisas, membunuh orang murtad dan rejam... 

Dan firmanNya lagi...

"Katakanlah (Muhammad), 'marilah aku bacakan apa yg diharamkan Tuhan kepadaMu.

  • jangan persekutukanNya dengan apapun
  • berbuat baik kepada ibubapa
  • jangan membunuh anak-anakmu karena miskin. Kamilah yg memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka
  • jangan kamu dekati perbuatan keji baik yg terlihat maupun yg tersembunyi 
  • jangan kamu membunuh orang yg diharamkan Allah kecuali dengan alasan yg benar 
Demikian Dia memerintahkan kepadamu agar kamu mengerti". 6:151

Dalam kajian telah ditemu bual 58 responden yang hamil luar nikah dari sebuah rumah perlindungan. Apabila ditanya kenapa mereka mengandung luar nikah??

Suka sama suka (23 kes)
Terlalu percayakan lelaki sebagai kekasih (8 kes)
Suka bebas/terlalu bebas (6 kes)
Ingin mencuba seks (3 kes)
Kurang didikan agama (2 kes)
Dirogol (11 kes)
Pengaruh kawan-kawan (7 kes)

Sebab-sebab lain seperti tekanan keluarga, diabai ibu bapa, jika mengandung ibu bapa akan bagi kahwin dan lain-lain.Bagaimana mengambil jalan tengah antara membantu ibu yang hamil luar nikah dengan hukuman?

Hmm....ini dunia kita hari ni...dan dunia ini dihiasi lagi dengan 1001 warna yg tersembunyi....disaat sebagian dari kita senang2 dengan dunia...senang2 dengan memuaskan nafsu....bahagia berzina...manusia lebih banyak menghiasi indahnya dunia ciptaan mereka dan makhluk pembisiknya....dan disaat ada sebagian berusaha memelihara maruah....memprotes...marah akan dunia...benci maksiat yg ada....benci akan dunia....diperkosa seenaknya....seperti binatang diperlakunya....ya Allah...peliharalah mereka.....

Kisah ini kirah realiti....kisah benar....tercarik sudah satu hati...satu jiwa...namun masih teguh...karena hidupnya hanya untuk sang Pencipta :)~

 Muslimat Iraq diperkosa tentera-tentera Amerika
Mereka memperkosaku seperti binatang !"

 
 Nadia adalah salah satu korban tentara Amerika di penjara Abu Ghraib. Dia ditangkap tanpa alasan. Ketika dia dibebaskan dari penjara, tidak langsung kembali ke pangkuan keluarganya sebagaimana kebanyakan tahanan lainnya yang telah mengalami hal buruk, meskipun ketika dia telah terbakar oleh api penindasan dan kerinduan pada keluarganya.

Nadia kabur dengan segera setelah dia meninggalkan penjara, bukan karena perasaan malu yang akan diterimanya karena sejumlah kejahatan yang dilakukannya, akan tetapi karena apa yang telah dialami olehnya dan wanita Iraq lain yang tertangkap, yaitu pemerkosaan dan penyiksaan yang dilakukan oleh tentara Amerika di penjara Abu Ghraib. Dinding penjara mengungkapkan banyak cerita tragis, namun apa yang dikisahkan Nadia merupakan kebenaran hidup dan sekaligus neraka hidup. 

Nadia memulai ceritanya:

“Aku sedang mengunjungi salah seorang kerabatku, kemudian tiba-tiba tentara Amerika memasuki rumahnya dan mulai menggeledah rumah itu. Mereka menemukan beberapa senjata ringan. Maka merekapun menangkap semua orang yang berada di rumah itu termasuk aku. Aku mencoba menjelaskan pada penerjemah yang menyertai patroli Amerika bahwa aku hanyalah seorang pengunjung. Akan tetapi pembelaanku gagal. Aku kemudian menangis, memohon pada mereka, sampai hilang kesadaran karena takut ketika mereka membawaku ke penjara Abu Ghraib.

Nadia melanjutkan: “mereka menempatkanku sendirian di sebuah sel penjara yang gelap dan kotor. Aku berharap aku akan segera dibebaskan, utamanya setelah penyelidikan terbukti aku tidak melakukan kejahatan”.

Nadia menjelaskan sambil air matanya mengalir ke pipinya, sebuah pertanda betapa banyak dia telah mengalami penderitaan.

“Hari pertama sangat menyusahkan. Selnya berbau tidak sedap, lembab dan gelap, kondisi ini membuatku semakin lama semakin takut. Suara tertawa prajurit di luar sel semakin membuatku ketakutan. Aku khawatir akan apa yang menimpaku nanti. Untuk pertama kalinya aku merasa berada dalam cengkraman situasi yang sulit dan aku telah memasuki sebuah dunia yang tidak dikenal yang aku tidak akan pernah keluar darinya.

Ditengah beraneka ragamnya perasaanku saat itu, aku mendengar suara seorang tentara wanita Amerika berbicara dalam bahasa Arab. Dia berkata kepadaku: “Aku tidak mengira penjual senjata di Iraq adalah wanita.” Ketika aku mulai mencoba menjelaskan kepadanya kondisi yang sebenarnya, dia memukulku dengan kejam. Aku menangis dan berteriak “Demi Allah ! aku dianiaya, demi Allah ! aku dianiya”

Tentara wanita itu menghujaniku dengan cacian dengan cara yang belum pernah aku bayangkan bisa terjadi atau aku akan diperlakukan seperti itu dalam keadaan apapun selamanya. Kemudian dia mulai menertawakanku sambil mengatakan bahwa dia telah memonitorku sepanjang hari dengan satelit, dan bahwa mereka mampu melacak musuh-musuh mereka meskipun sedang berada di dalam kamar tidur mereka sendiri dengan teknologi Amerika.

Kemudian dia tertawa dan berkata,“Aku mengawasimu ketika kamu bercinta dengan suamimu.” Aku menjawab dengan suara kebingungan “Tapi aku belum menikah”.

Dia memukuliku selama lebih dari 1 jam dan dia memaksaku minum segelas air, yang kemudian kuketahui mereka memberi obat di air itu. Aku mendapatkan kembali kesadaranku setelah 2 hari dalam keadaan telanjang. Segera aku tahu jika aku telah kehilangan sesuatu yang hukum apapun di dunia tidak akan mampu mengembalikannya kepadaku lagi. Aku telah diperkosa. Aku kemudian histeris tak terkontrol, dan aku mulai memukulkan kepalaku dengan keras ke tembok sampai lebih dari lima tentara Amerika yang dikepalai tentara wanita itu memasuki sel dan mulai memukuliku, kemudian mereka memperkosaku bergantian sambil tertawa-tawa dan menperdengarkan musik dengan keras.

Hari demi hari skenario pemerkosaan terhadapku diulangi. Dan setiap hari mereka menemukan cara baru yang lebih kejam dibanding dengan yang sebelum-sebelumnya.”

Nadia mulai menjelaskan perbuatan mengerikan dari Amerika bajingan:

“Setelah sekitar satu bulan, seorang tentara negro memasuki selku dan melemparkan 2 potong pakaian militer Amerika kepadaku. Dalam bahasa Arab yang lemah dia mengatakan agar aku memakainya. Setelah dia menutup kepalaku dengan kantong hitam, dia menuntunku ke toilet umum yang ada pipa untuk air dingin dan panas, dan dia memintaku untuk mandi. Kemudian dia menutup pintu dan pergi.

Aku menjadi sangat lelah dan merasakan kesakitan, tanpa mempedulikan banyaknya memar di tubuhku aku menuangkang sejumlah air ke badanku. Sebelum aku selesai mandi, tentara negro tadi masuk ke dalam. Aku ketakutan dan memukul wajahnya dengan mangkok air. Namun dia sangat kuat, dia memperkosaku dengan kejam dan meludahi mukaku, kemudian dia pergi dan kembali lagi dengan 2 tentara yang membawaku kembali ke sel.

Perlakuan seperti itu terus berlanjut, yang paling parah kadang aku diperkosa sampai 10 kali dalam sehari, membuat kesehatanku sangat buruk.”

Nadia berlanjut mengungkapkan perbuatan Amerika yang mengerikan terhadap wanita-wanita Iraq, dia berkata:

“Setelah lebih dari 4 bulan, seorang tentara wanita datang, dan aku menyimpulkan dari percakapannya dengan tentara lainnya jika namanya adalah Mary. Dia berkata kepadaku “sekarang kamu memiliki kesempatan emas, karena seorang petugas yang memiliki posisi tinggi akan mengunjungi kita hari ini. Jika kamu menghadapinya dengan sikap yang positif kamu akan dibebaskan, terutama karena kami sekarang yakin kamu tidak bersalah.”

Aku menjawab,“Jika kalian yakin aku tidak bersalah, mengapa kalian tidak membebaskan aku?”

Dia menjerit dengan gelisah,“Satu-satunya yang menjamin terbebasnya kamu adalah sikap positifmu terhadap mereka.”

Dia membawaku ke toilet umum, dan dia mengawasiku mandi sambil membawa tongkat tebal untuk memukulku jika aku tidak melakukan perintahnya. Kemudian, dia memberiku make up, dan memperigatkanku untuk tidak menangis dan merusak make up ku. Lalu dia membawaku ke sebuah ruangan kosong yang di situ tidak ada apapun kecuali sebuah penutup lantai. Setelah satu jam dia datang dengan ditemani 4 tentara dengan memegang kamera. Dia melepas bajunya dan mulai menggangguku seoalah-olah dia adalah seorang lelaki. Tentara lainnya tertawa dan memperdengarkan musik yang ribut, mengambil photoku dalam berbagai pose, dan mereka menunjuk-nunjuk wajahku. Yang wanita menyuruhku tersenyum, jika tidak dia akan membunuhku. Dia mengambil pistol dari salah satu temannya dan menembakkan empat peluru di dekat kepalaku seraya bersumpah bahwa peluru yang kelima akan ditembakkan tepat di kepalaku.

Setelah itu, keempat tentara lainnya memperkosaku secara bergantian sampai aku kehilangan kesadaranku. Ketika kesadaranku pulih aku menemukan diriku di sel dengan bekas-bekas gigitan, kuku dan rokok ada di sekujur tubuhku.”

Nadia berhenti bercerita tentang tragedi yang menimpanya untuk menyeka air matanya, kemudian dia melanjutkan lagi: “Kemudian suatu hari Mary datang dan mengatakan kepadaku bahwa aku kooperatif dan akan dibebaskan setelah aku menonton film yang mereka rekam. Aku merasa sakit setelah menonton filmnya, dan Mary mengatakan,“Kamu telah diciptakan hanya untuk membuat kami bersenang-senang”. Saat itu aku menjadi sangat marah dan aku menyerangnya meskipun aku takut akan reaksinya, aku akan membunuhnya kalau saja tentara lain tidak turut campur. Ketika para tentara melepaskanku, Mary menghujaniku dengan pukulan, kemudian mereka meninggalkanku.

Setelah kejadian itu, tidak ada seorangpun yang menggangguku selama lebih dari satu bulan. Aku menghabiskan masa itu dengan beribadah dan berdoa pada Allah Ta’ala yang memiliki seluruh kekuatan untuk menolongku.

Mary datang dengan beberapa tentara yang memberiku pakaian yang kukenakan ketika mereka menangkapku dan membawaku ke sebuah mobil Amerika. Kemudian mereka melemparkanku di sebuah jalan raya setelah memberiku 10.000 dinar Iraq.

Aku pergi ke sebuah rumah yang berdekatan dengan tempat aku dibuang, dan untuk mengetahui reaksi keluargaku, aku memilih mengunjungi salah seorang kerabatku supaya mereka mengetahui apa yang telah menimpaku ketika menghilang. Aku mengetahui bahwa saudaraku telah memasang papan tanda duka untukku selama lebih dari 4 bulan, mereka menganggapku sebagai orang yang sudah mati.

Aku memahami jika tikaman malu sudah menungguku. Maka, aku pergi ke Baghdad dan menemukan sebuah keluarga yang baik yang menampungku, dan aku bekerja pada keluarga ini sebagai pembantu dan guru privat bagi anak-anaknya.

Nadia terheran dalam kesakitan, penyesalan dan kemarahan:

“Siapa yang akan memuaskan dahagaku? Siapa yang akan mengembalikan keperawananku? Apa salah keluarga dan familiku? Aku mengandung seorang bayi, bahkan akupun tidak tahu siapa ayahnya.”

Dan Nadia mengakhiri ceritanya sampai di sini.

Apakah Amerika hanya memperkosa Nadia ataukah mereka memperkosa seluruh pria dan wanita di Ummat Islam ? Nadia adalah saya dan anda, istrimu dan juga istriku, saudarimu dan juga saudariku, ibumu serta ibuku. Dimanakah para pembela kesucian Islam! Dimanakah para pembela Islam!

“Mungkin masih banyak kisah menyesakan dada, bagi kita ummat Islam. Mungkin masih ada Nadia-Nadia lain di dalam penjara penuh penjaga babi dan kera berbangsa Amerika. Dimanakah kalian, jikalau kalian tidak tersentuh dengan cerita saudari kita, marahkah kalian dengan perlakuan manusia-manusia yang lebih kotor dari binatang ternajis sekalipun, bahkan mungkin mereka menjadi yang paling hina di Dunia dan Akhirat. Bangunlah wahai ummat!! Tidur kalian sudah terlalu lelap!!”
 
 .............intansurullaha yansurkum...........
smga ukhti ini terpelihara dan diangkat darjatnya disisi Allah 

Sumber: lahaonline.com

http://inijalanku.wordpress.com/berita-baru/mayat-bayi-ditemui/ 
http://inijalanku.wordpress.com/parti2/muslimat-iraq-diperkosa-tentera-amerika/#comment-3494 




"And tell the believing women to lower their gaze and be modest, and to display of their adornment only that which is apparent, and to draw their veils over their bosoms..." (Chapter 24, verse 31)

Apa Ertimu Disini?`

hurm...
so sad...
soooo...sad..
so....
sad....
erti bahagia bukan pada rupa..
tidak pada bersama....
tidak juga bila bukan masanya....
tapi menghiasi dengan 1000 perkara..
1000 kata2 indah....
1000 suara...
1000 pergerakan...
1 pengabdian....
kata orang peluang hanya sekali...
yang lepas takkan kembali..
yang ke depan di rencana yang terbaik..
....tapi if setiap masa pun begini...
tahun berganti...bulan pergi...
katanya, 'ertinya adalah penghapus dosa'...
katanya, 'ia tidak menambah pahala'..
katanya, 'mgkin ini terbaik untk kita'...
apa ertimu disini?.......
katakan pada bintang jangan pernah berhenti kerdipnya
katakan pada bulan teranglah...hiasilah kegelapan ini...
malam terus berahsia.....
sunyi...sepi...............
katanya dia harus pergi...
dan aku.....masih begini....
:(katakan pada hari esok...
'aku belum sedia berdiri'...

"Pada hari ini Kami tutup mulut mereka, dan berkatalah kepada kami tangan2 mereka, manakala kaki mereka pula menjadi saksi tentang apa yg telah mereka usahakan dahulu." (surah yasin:65)

janjiku padaNya, diri akan trus mengabdi....

About this blog

...Ya Allahu bihusnil khatimah...

Salam Taaruf :)

My photo
Malaysia
i'am nothing special..of this i'am sure i'am a commom lil girl with common thought and i've led a common life...there are no monuments dedicated to me and my name soon be forgotten..by that time, none cud tear a hole in my heart anymore..i've no complaints about my life, my path and the places HE has taken me to..enough complaints to fulfil a circumstance about other things maybe but the path i've taken has always been the right one...and i wouldn't have had it any other way :) thanks Allah for this wonderful life...the thing i'd learnt...'away from the past..the day erased...the lesson done..and i maturely grew...alhamdulillah'...

Followers

Jam Malaysia

Powered by Blogger.

Lewati U.s.i.a

Daisypath Happy Birthday tickers